Home » Terbaru » Agama » Do’a Nabi Musa Dimudahkan Segala Urusan Lengkap Beserta Arti

Do’a Nabi Musa Dimudahkan Segala Urusan Lengkap Beserta Arti

yasmin March 25, 2024

Do’a Nabi Musa Wujud penghambaan diri makhluk ciptaan kepada Sang Pencipta salah satunya dapat dilakukan melalui amalan berdo’a.

Karena sesungguhnya tidak ada tempat meminta kecuali hanya kepada Allah SWT, Tuhan Robbul ‘Alamin.

Berdo’a bisa menjadi sarana bagi kita untuk memohon izin dan pertolongan dari Allah serta mengharap kebaikan-Nya atas segala sesuatu yang kita harapkan.

Begitu banyak kumpulan bacaan do’a yang bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu do’a yang diajarkan para ulama’/tokoh agama maupun do’a-do’a yang diajarkan secara langsung oleh nabi dan rosul.

Sebagaimana do’a Nabi Musa Alaihi Salam, ada beberapa do’a yang diajarkan oleh nabi tatkala beliau sedang melaksanakan tugas untuk berdakwah kepada segenap kaumnya.

Sekilas Mengenai Kisah Nabi Musa

Sekilas Mengenai Kisah Nabi Musa

Dijelaskan dalam sebuah buku karya Ibnu Katsir yang berjudul “Kisah Para Nabi” bahwa Nabi Musa merupakan salah satu manusia yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran yang benar.

Nabi Musa mendapatkan tugas tersebut ditengah kekejaman penguasa Mesir yang sampai saat ini dikenal dengan sebutan Raja Fir’aun.

Memiliki peran sebagai pemimpin, Fir’aun justru memperlakukan rakyatnya dengan sangat kejam dan tanpa adanya rasa belas kasihan.

Ia bahkan menjadikan kaum Bani Israel sebagai budak-budak kerajaan, disamping itu Raja Fir’aun mempunyai sifat yang sombong sehingga tidak pernah bersyukur kepada Allah atas semua anugerah dan nikmat yang telah diberi.

Dari perjalanan dakwah nabi menghadapi Raja Fir’aun inilah terdapat beberapa do’a yang dilantunkan Nabi Musa Alaihi Salam. Berikut bacaan do’a Nabi Musa beserta sebuah kisah yang terjadi semasa hidupnya.

Do’a Nabi Musa Untuk Dimudahkan Dalam Ucapan & Urusan

Selama menjalankan perintah Allah, Nabi Musa banyak dihadapkan rintangan dan ujian yang semuanya harus dilewati.

Sama halnya seperti nabi dan rosul lain yang mempunyai tugas berdakwah untuk kaum-kaumnya. Namun, mereka semua tidak berhenti untuk berdo’a kepada Allah agar senantiasa diberi kekuatan dalam menghadapi semua jenis ujian.

Salah satu do’a yang pernah dipanjatkan oleh Nabi Musa adalah Do’a Nabi Musa untuk dimudahkan dalam ucapan & urusan.

Kalimat suci itu dilontarkan Musa ketika beliau diminta untuk memakan bara api oleh pemimpin Bani Israel yang mahir atas sifat kejamnya, yaitu Raja Fir’aun.

Saat hendak melaksanakan suruhan Fir’aun, nabi membaca do’a yang berlafadzkan :

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Latinnya : “Robbisy Rohlii Shadrii Wa Yas-sirlii Amrii Wahlul ‘Uqdatam-min Lisaanii Yafqohuu Qoulii”.

Artinya : “ Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku “.

Detik-detik memakan bara api, Nabi Musa sangat khawatir tidak mampu menyampaikan ajaran/dakwah dengan baik dan benar setelah memakan bara api tersebut.

Lantaran Nabi Musa menjadi cadel usai memakan bara api yang diminta Raja Fir’aun itu. Mendengar permohonan Musa, Allah SWT memudahkan nabi dalam berdakwah dengan mengutus Nabi Harun untuk membantu nabi dalam melaksanakan dakwah.

Do’a Nabi Musa Untuk Memohon Ampunan

Memang benar adanya apabila dikatakan bahwa manusia tidak akan pernah luput dari dosa dan salah, tidak melainkan Nabi Musa.

Beliau juga pernah melakukan kesalahan yang tidak disengaja, kemudian setelah menyadari akan kesalahan yang diperbuatnya ia langsung berdo’a untuk meminta ampunan kepada Allah SWT.

Diceritakan pada saat itu Nabi Musa bertemu dengan dua orang yang sedang bertengkar, diantaranya berasal dari kaum bangsa Fir’aun dan satunya dari kaum Bani Israel.

Pemuda dari Bani Israel meminta pertolongan kepada Nabi Musa, lantas kemudian secara tiba-tiba nabi meninju pemuda dari bangsa Fir’aun tersebut hingga meninggal.

Berangkat dari kejadian itu, nabi sangat ketakutan dan merasa bersalah karena telah menghilangkan nyawa seseorang yang tidak menyakiti dirinya.

Timbullah rasa penyesalan di dalam diri Nabi Musa, maka tak henti-hentinya beliau berdo’a dan meminta ampunan kepada Allah untuk menebus dosa dan kesalahan yang dilakukan.

Do’a itulah yang sampai saat ini terkenal dengan do’a Nabi Musa untuk memohon ampunan, bahkan sudah diabadikan dalam kitab suci Al-Qur’an pada surat Al-Qashash ayat 16 yang berbunyi :

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Dalam latinnya tertulis : “Robbi Innii Dzholamtu Nafsii Faghfirlii Faghofaro Lahuu, Innahuu Huwal Ghofururrohiim”.

Yang memiliki arti : “ Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang “. (Q. S. Al-Qashash [16]).

Do’a Nabi Musa Terhindar Dari Fitnah

Do’a Nabi Musa lainnya yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah untaian kalimat suci yang pernah dibaca nabi ketika menerima perlakuan tipu daya dari kaum Raja Fir’aun.

Fitnah merupakan perbuatan menuduh seseorang melakukan sesuatu padahal sebenarnya orang tersebut tidak pernah melakukan hal itu.

Dosa yang sangat besar bagi orang yang berbuat fitnah kepada sesama manusia, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.

وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ

Yang artinya : “ Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan “. (Q. S. Al-Baqarah [191]).

Maka, kita bisa membaca do’a ini agar senantiasa terhindar dari perbuatan fitnah serta dilindungi dari fitnah orang.

Berikut bacaan do’anya :

فَقَالُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Latinnya adalah : “Faqooluu ‘Alallahi Tawakkalnaa Robbanaa Laa Taj’alnaa Fitnatal Lilqoumidzh-dzholimina Wa Najjinaa Birohmatika Minal Qoumil Kafirin”.

Dengan makna : “ Kepada Allah lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum dzholim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir “.

Lafadz do’a ini juga diabadikan dalam mukjizat Nabi Muhammad SAW yang berupa kitab suci Al-Qur’an pada surat Yunus ayat 85.

Do’a Nabi Musa Meminta Petunjuk

Ketika dihadapkan oleh suatu masalah dan kita tidak mengetahui jalan keluarnya, maka salah satu cara yang bisa dilakukan adalah berdo’a meminta petunjuk.

Terkadang keyakinan kita tak sesuai dengan harapan yang diinginkan, hanya kepada Allah tempat kita meminta diberi petunjuk.

Do’a ini pernah dibaca Nabi Musa saat beliau berada dalam pelarian dari peristiwa pembunuhan yang  dilakukan terhadap kaum Fir’aun.

Nabi meminta kepada Allah SWT berupa petunjuk bagaimana ia harus  melanjutkan perjalanan berdakwahnya.

Beliau mengucapkan do’a seperti :

رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

عَسَىٰ رَبِّي أَنْ يَهْدِيَنِي سَوَاءَ السَّبِيلِ

Latin : “Robbi Najjinii Minal Qoumidzh Dzholimina ‘Asaa Robbii An Yahdiyanii Sawaa Assabiili”.

Arti : “ Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu. Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar “.

Do’a Nabi Musa Memohon Kebaikan

Do’a ini berawal dari kisah yang Nabi Musa alami, pada saat itu nabi sedang membutuhkan suatu tempat untuk pelariannya.

Ditengah perjalanan, nabi bertemu dengan dua wanita yang sedang memberi makan dan minum pada hewan ternaknya.

Melihat dua gadis tersebut kesusahan dalam mengerjakan kerjaannya, Nabi Musa memberikan bantuan kepada dua penggembala itu.

Amal kebaikan nabi terbalaskan melalui ayah dari kedua gadis penggembala itu yang mau menampung Nabi Musa dari pelariannya mencari sebuah tempat yang aman.

Do’a inilah yang sering dibaca nabi ketika mengharapkan kebaikan mendatanginya :

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Tulisan latin : “Robbi Innii Limaa Anzalta Ilayya Min Khoirin Faqiir”.

Artinya : “ Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku “.

Baca Juga Artikel Lainnya:

Artikel Terkait