Home » Terbaru » Pendidikan » Jenis-jenis Awan (Dasar) Berdasarkan Ketinggian dan Bentuknya

Jenis-jenis Awan (Dasar) Berdasarkan Ketinggian dan Bentuknya

izan_alhasani April 23, 2024

Diskop.id – Awan yang ada di langit ternyata memiliki bentuk yang beragam. Warnanya juga tidak sama ada yang kelabu, putih, dan ada juga yang berwarna gelap. Hal ini dikategorikan dalam jenis-jenis awan tertentu.

Anda perlu mengetahui jenis awan apa yang mendatangkan cuaca cerah atau hujan. Selain itu, ada juga jenis awan yang dilihat berdasarkan ketinggiannya. Untuk memahami semua itu, berikut akan kami rangkum fakta tentang awan beserta jenis-jenisnya.

Pengertian dan Proses Terbentuknya Awan

Pengertian dan Proses Terbentuknya Awan

Sebelum  membahas tentang perihal Pendidikan macam-macam awan, Anda perlu memahami konsep dasar dari awan. Jadi, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu awan. Pengertian awan adalah kumpulan tetes air atau kristal es yang ada di lapisan atmosfer bumi.

Hal ini berkaitan erat dengan siklus hidrologi. Proses terbentuknya awan terjadi ketika terjadi proses penguapan atau evaporasi dari air yang ada di permukaan bumi. Selanjutnya, dari proses evaporasi ini, uap air akan terangkat ke udara dan gas itu menjadi kondensasi.

Kondensasi atau proses pendinginan ini yang memunculkan bentuk awan dan nantinya uap gas tersebut akan menjadi kristal es atau titik air yang menggantung di udara. Jika beban titik airnya semakin  banyak, maka awan dapat mengalami proses presipitasi atau turunnya hujan.

Sejarah Pengelompokan Awan

Sejarah Pengelompokan Awan

Ada asal mula kenapa awan terbagi menjadi berbagai macam bentuk. Hal ini karena ada peran besar dari Luke Howard. Siapa itu Luke Howard? Orang ini adalah ahli kimia yang lahir di London, 28 November 1772.

Tokoh ini memiliki andil dalam bidang meteorology khususnya tentang awan. Howard memang seorang yang ahli Kimia, tetapi dirinya senang dalam mempelajari benda langit dan ketertarikannya tentang awan semakin  tinggi.

Dari kekagumannya inilah yang membuatnya bisa memberikan teori tentang bentuk awan yang terdiri dari 3 bentuk dasar. Bentuk ini adalah Cirrus, Cumulus, dan Stratus. Simak informasi lebih lengkapnya tentang bentuk dasar awan.

Jenis-jenis Awan

Ada banyak jenis awan yang dikategorikan berdasarkan beberapa bentuk. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada jenis awan berdasarkan bentuk dasarnya yang sudah dibuat oleh Luke Howard. Selain itu, ada juga jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya.

Simak informasi lengkap tentang jenis-jenis awan berikut ini.

1. Bentuk Dasar Awan

Pembahasan pertama yaitu terkait bentuk dasar yang terdiri dari 3 jenis, yaitu sebagai berikut:

  • a. Stratus

Jika ingin mengenal ciri dari awan ini, Anda bisa melihatnya dari makna kata awan. Stratus berasal dari kata Yunani artinya lapisan atau lembaran. Hal ini karena awan tersebut memiliki bentuk seperti lapisan dan merata secara horizontal persebarannya.

Karena sifatnya yang tipis dan menyebar membuat kita kesulitan untuk menentukan langit dan awan.

  • b. Cumulus

Berikutnya adalah cumulus yang juga menggunakan bahasa Yunani. Cumulus artinya bertumpuk. Oleh sebab itu, Anda bisa mengidentifikasi awan ini dengan melihat bentuk awannya apakah betumpuk atau tidak.

Ciri awan Cumulus yaitu bentuknya yang seperti gumpalan kapas dan berwarna putih. Mudah sekali bukan untuk mengidentifikasikannya? Gerak dari awan Cumulus ini terjadi secara vertikal.

  • c. Cirrus

Berikutnya adalah awan yang bernama Cirrus. Jika diartikan, Cirrus adalah serat atau helaian rambut ikal. Dari sini, kita dapat menentukan awan cirrus dengan mudah. Ciri awan ini dapat terlihat dari bentuk awannya yang seperti rambut dan berserat halus.

Proses pembentukan ini terjadi karena ada kristal es di langit lalu, terkena angin sehingga menyebar dan membentuk goresan halus.

2. Jenis Awan Berdasarkan Ketinggiannya

Ada banyak jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya. Telah diketahui ada 3 bentuk dasar awan dan dari awan tersebut kemudian terbagi lagi menjadi 10 jenis atau yang lebih kita kenal dengan genus.

Berdasarkan ketinggiannya, Komisi Cuaca Internasional membagi jenis awan ke 4 kelompok, yaitu awan rendah, sedang, tinggi, dan awan vertikal. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang jenis awan berdasarkan ketinggiannya berikut ini.

  • a. Awan Rendah

Awan rendah adalah awan yang memiliki ketinggian paling rendah dibandingkan lainnya atau paling dekat dengan permukaan bumi. Jenis awan ini ada di ketinggian kurang dari 2 km. Awan rendah dibagi menjadi 3 bagian lagi, yaitu awan Stratus, Nimbostratus, dan Stratokumulus.

  • Awan Stratus (St). Bentuk awan ini memiliki sifat yang berlapis-lapis sesuai dengan bentuk dasar dari awan ini. Selain berbentuk seperti lapisan, awan ini juga memiliki kabut yang tipis seperti lembaran. Adanya awan stratus pertanda cuaca cerah tetapi bisa mengalami hujan ringan atau gerimis.
  • Awan Nimbostratus/Nimbus (Ns). Jika dilihat dari asal katanya, Nimbus dari bahasa Yunani artinya menimbulkan hujan. Ciri dari awan ini berwarna abu gelap dan terlihat cukup basah. Jadi, jika Anda melihat jenis awan ini, maka itu artinya akan segera turun hujan. Awan ini juga pertanda akan adanya salju tebal dalam waktu yang lama.
  • Awan Stratocumulus (Sc). Kelompok yang termasuk awan rendah selanjutnya adalah Stratocumulus yang berasal dari kumpulan air. Bentuknya seperti gumpalan dan dapat menyebabkan hujan ringan bahkan muncul salju.
  • b. Awan Sedang

Selanjutnya adalah awan sedang. Awan sedang atau tengah ini ada di ketinggian antara 2-6 km dari permukaan tanah. Awan sedang terbagi menjadi dua jenis awan yaitu Altostratus dan Altokumulus.

  • Altostratus (As). Awan ini memiliki bentuk seperti pita. Kandungan dari awan ini mengandung tetesan air dan kristal es. Oleh sebab itu, Altostratus penyebab gerimis dan dan virga. Virga adalah hujan yang tidak sampai jatuh ke tanah jadi hanya sampai di pertengahan saja.
  • Altokumulus (Ac). Jenis awan ini ditandai dengan bentuk gumpalan kapas tetapi pipih. Keberadaan dari Altokumulus menyebabkan hujan ringan meskipun terlihat jarang.
  • c. Awan Tinggi

Kategori selanjutnya adalah awan tinggi yang memiliki ketinggian mencapai 6-12 km di atas permukaan tanah. Yang termasuk awan tinggi yaitu awan Cirrus, Cirrocumulus, dan Cirrostratus.

  • Cirrus (Ci). Awan ini mengandung kristal es yang bentuknya seperti goresan pena yang halus. Bentuknya terlihat mengkilap dan sering ditemui saat cuaca cerah seperti saat siang hari.
  • Cirrocumulus (Cc). Untuk jenis awan ini memiliki ciri bentuknya seperti gumpalan melingkar. Contohnya seperti sisik ikan. Awan ini tidak menyebabkan hujan tetapi dapat mendatangkan salju di kondisi tertentu.
  • Cirrostratus (Cs). Terakhir, adalah awan tinggi yang bentuknya tipis dan sangat halus. Awan ini juga muncul saat kondisi cuaca cerah. Awan ini merupakan gabungan dari cirrus dan stratus.
  • d. Awan Vertikal

Terakhir, adalah awan vertikal yang pembentukannya bisa lebih tinggi. Awan ini ada di sekitar awan rendah, sedang, atau tinggi. Awan vertikal dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Cumulus (Cu): awan ini bergerak vertikal dan bisa berkembang membentuk bunga kol atau kubah. Awan ini biasa muncul di pagi hari dan akan menghilang waktu malam. Cumulus tidak menimbulkan hujan.
  • Cumulonimbus (Cb): awan ini hasil dari awan Cumulus yang tinggi dan besar. Di dalamnya terdapat listrik dan tetesan air yang banyak. Adanya awan ini mengakibatkan badai dan hujan lebat.

Dari penjelasan di atas, tampak jenis-jenis awan yang ternyata memiliki bentuk yang bermacam-macam. Setelah Anda mengetahui jenisnya, Anda bisa menentukan jenis awan apa yang Anda lihat di langit.

Baca Juga:

Artikel Terkait