Home » Terbaru » Pendidikan » 10 Jenis Pola Aliran Sungai Lengkap dengan Ciri-cirinya

10 Jenis Pola Aliran Sungai Lengkap dengan Ciri-cirinya

izan_alhasani December 1, 2024

Akibat dari lapisan litosfer bumi yang terus mengalami pergerakan membuat perbedaan bentang alam di muka biumi. Salah satunya adalah terbentuknya pola aliran sungai yang berbeda-beda. Pola ini memiliki bentuk yang beragam.

Kemudian, air sungai ini akan mengalir ke danau, laut, atau sungai yang lebih besar. Bentukan aliran sungai juga disebabkan karena proses erosi atau pengikisan aliran air yang ada di sepanjang sungai. Untuk lebih mengenal tentang sungai mari simak informasi berikut.

Pengertian Sungai dan Pola Aliran Sungai

Pengertian Sungai dan Pola Aliran Sungai

Sungai adalah air yang mengalir dengan bentuk yang memanjang dan terbagi menjadi 3 bagian. 3 bagian sungai adalah hulu, tengah, dan hilir. Air tidak mesti ada di permukaan tanah, tetapi ada juga yang berada di bawah tanah atau yang dikenal dengan underground river.

Sungai bawah tanah ini juga memiliki pola aliran tertentu sesuai dengan pengaruh alam dan faktor geografisnya. Sedangkan yang dimaksud dengan pola aliran sungai adalah kumpulan sungai yang memiliki bentuk serupa dan menggambarkan profil dari sungai itu sendiri.

Proses pembentukan pola sungai ini disebabkan oleh faktor alami. Contohnya adalah morfologi, jenis tanah, batuan, kemiringan, struktur geologi, sampai dengan tingkat erosi. Selanjutnya, sungai akan membentuk jaringan dan mengalami percabangan sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.

Jenis Pola Aliran Sungai

Jenis Pola Aliran Sungai

Secara umum, pola aliran sungai terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pola Aliran Sungai Dendritik 

Pola aliran yang pertama adalah dendritik. Bentuk pola dendritik seperti penampang daun atau pohon yang bercabang. Jika kita lihat, sungai dendritik punya banyak cabang dan dapat mengalir ke segala cabang tersebut.

Pola aliran ini dipengaruhi oleh faktor litologi atau jenis batuan yang homogen. Sungai dendritik terdapat di daerah datar dan wilayah pantai.

2. Pola Aliran Radial Sentripetal

Pola aliran berikutnya adalah aliran radian sentripetal. Bentuk aliran ini ada di daerah cekungan sehingga mata air akan mengalir ke segala arah.

Pola ini punya banyak ditemukan di Amerika Serikat bagian baratnya. Kemudian, pola aliran ini bisa berkembang dan menjadi pola annular. Muara dari sungai ini menuju ke daerah yang lebih rendah sehingga nantinya sudah jelas akan mengalami penurunan.

3. Pola Aliran Radial Sentrifugal

Pola aliran ini kebalikan dari radial sentripetal. Jenis ini juga memiliki bentuk lingkaran atau radial. Namun, bedanya adalah pola ini memiliki merambat ke segala arah. Hal ini karena mata airnya ada di dataran tinggi seperti puncak gunung.

Sehingga arah alirannya disebarkan secara radial dari ketinggian tertentu. Hal ini terjadi ketika permukaan bumi memiliki bentuk cembung seperti pada gunung. Jadi, perbedaan radial sentrifugal dan radial sentripetal yaitu sentrifugal memiliki aliran sungainya yang menjauhi pusat atau menyebar.

Sedangkan radial sentripetal, alirannya memusat karena mengalir ke daerah yang berbentuk cekungan.

4. Pola Aliran Paralel

Model aliran sungai berikutnya adalah paralel. Sistem aliran ini terjadi di lereng pegunungan yang cura dan terjal. Karena bentuk morfologi inilah yang membuat aliran sungai berbentuk sejajar dan lurus-lurus mengikuti arah lereng.

Pola aliran ini juga terjadi karena bentuk morfologi dengan lereng yang terjal sehingga membentuk cabang yang sedikit.

Adanya sungai paralel ini juga disebabkan karena patahan yang besar dan memotong daerah sehingga akhirnya membentuk morfologi lereng dengan kemiringan yang seragam.

5. Pola Aliran Rectangular

Secara umum, bentuk pola aliran ini terbentuk karena struktur geologi akibat ptahan dan rekahan.  Pola aliran Sungai Rectangular terdapat di daerah di daerah yang memiliki batuan beku sehingga nantinya akan mengalami struktur rekahan dan patahan.

Bentuk dari sungai ini seperti tegak lurus dan ini berasal dari saluran air sungai yang mengikuti struktur geologi yang sudah terbentuk. Cabang dari pola aliran ini akan berbentuk sudut tumpul sehingga terlihat sebagai siku persegi.

Sungai utamanya berbentuk lurus karena mengikuti arah dan bentuk dari patahannya. Jadi, tidak heran jika nama dari pola aliran ini disebut dengan rectangular yang artinya persegi.

6. Pola Aliran Sungai Annular

Jenis berikutnya adalah aliran sungai yang bisa terbentuk dari sungai radial sentripetal. Bentuk dari aliran ini menyebar secara radial dari puncak ketinggian tertentu. Bentuknya melingkar sama halnya seperti anak sungainya.

Sungai annular biasa terbentuk di daerah kubah atau lakolit.

7. Pola Aliran Trelis

Arti kata dari Trelis sendiri adalah pagar. Oleh sebab itu, sesuai dengan namanya bentuk  sungai ini  sama seperti pagar. Pola aliran Trelis terjadi karena struktur geologi siklin dan antisiklin.

Ciri-ciri dari pola aliran Trelis adalah arah alirannya mengikuti stuktur geologi lipatan yang ada di wilayah tersebut. Aliran Trelis memiliki bentuk yang sejajar anak sungai. Trelis searah dengan kemiringan lereng dan anak sungainya tegak lurus dengan sungai utama.

Bentuk ini membuat sungai ini sama seperti bentuk pagar. Trelis berasal dari sungai konsekuen dan sungai subsekuen. Sungai subsekuen adalah sungai yang terbentuk dengan arah aliran tegak lurus dengan sungai utama.

Kemudian, ada sungai konsekuen yaitu sungai yang menuruni lereng atau yang disebut sebagai sungai utama. Dari kedua sungai ini akhirnya membentuk pola aliran sungai Trelis atau menyerupai pagar

Sungai Trelis bisa Anda temukan di sepanjang lembah di lipatan pegunungan. Kemudian, di lembah sungai ini akan bergabung di ke saluran utama lalu menuju ke muara sungai.

8. Pola Aliran Pinnate

Jenis berikutnya adalah sungai pinnate yaitu bentuk aliran sungai yang cenderung lengkap dibandingkan denditik. Ciri khas dari sungai ini memiliki bentuk yang sejajar dengan induk sungai.

Tak hanya itu, pola sungai ini akan bermuara dan menuju induk sungai dengan bentuk atau sudut yang lancip. Sudut ini memberikan petunjuk bahwa aliran sungai mengalir dari lereng dengan tingkat kemiringan yang tinggi.

Ada beberapa contoh lereng gunung yang memiliki pola aliran ini, diantaranya adalah Gunung Tandikat, Gunung Sinabung, dan Gunung Kerinci.

9. Pola Aliran Barbed

Ada pola sungai lainnya yang mungkin tampak asing bagi kalian. Pola barbed merupakan pola sungai yang ada di daerah hulu sungai dengan daerah aliran yang cukup sempit.

Anak sungai nantinya akan bergabung dengan sungai utama dan akhirnya akan menuju ke hulu dengan bentuk yang lancip. Proses ini terjasi karena terjadinya pembajakan arus pada sungai. Alhasil, bentuknya seperti gunting yang terbuka.

Anda bisa menemukan pola ini di beberapa wilayah seperti Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

10. Pola Aliran Deranged

Terakhir, adalah pola aliran dengan nama deranged. Jenis ini memiliki bentuk yang tidak teratur dan umumnya ada di danau dan rawa. Sementara itu, cabang dari sungai ini hanya pendekpendek saja.

Pola aliran sungai nyatanya memiliki bentuk yang berbeda-beda. Model sungai ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kemiringan lereng, perbedaan jenis batuan, struktur batuan, dan gerakan lempeng tektonik. Dari setiap pola aliran juga memiliki ciri khasnya masing-masing.

Baca Juga:

Artikel Terkait