Home » Terbaru » Agama » Do’a Nabi Ayyub Memohon Kesembuhan Ketika Sakit

Do’a Nabi Ayyub Memohon Kesembuhan Ketika Sakit

yasmin April 20, 2024

Diskop.id – Nabi Ayyub Alaihi Salam termasuk salah satu dari daftar 25 nabi yang wajib diimani oleh umat muslim.

Beliau merupakan seorang nabi yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan dakwah kepada kaum-kaumnya.

Kemahiran sifat sabar yang dimiliki Nabi Ayyub telah tertulis dalam Al-Qur’an dan pada kitab suci itulah kisahnya diabadikan oleh Allah SWT.

Banyak pelajaran yang mengandung hikmah dari kisah yang dialami Nabi Ayyub semasa hidupnya yang bisa kita manfaatkan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Seperti halnya do’a-do’a yang diajarkan Nabi Ayyub, semuanya bisa kita jadikan panduan untuk mencapai hidup yang damai.

Berdo’a merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, bahkan lebih dari itu berdo’a merupakan sebuah amalan yang diperintah langsung oleh Allah SWT.

Sebagaimana yang ditulis dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’min ayat 60 yang berbunyi :

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Yang artinya : “ Dan Tuhanmu berfirman : “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina “. (Q. S. Al-Mu’min [60]).

Do’a Nabi Ayyub

Do’a Nabi Ayyub

Dapat dikatakan bahwa berdo’a itu merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena sebagai makhluk ciptaan yang tidak mempunyai kekuatan sedikitpun, manusia tidak pernah lepas dari pertolongan Allah.

Sebab apabila tidak adanya pertolongan Allah, maka niscaya kita tidak akan mampu berbuat apa-apa. Hal ini telah dijelaskan dalam surat Fathir ayat 15 :

۞ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

Dengan arti : “ Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji “. (Q. S. Fathir [15]).

Dalam sumber Al-Qur’an dan Hadits, banyak terdapat do’a-do’a yang bisa kita amalkan. Baik do’a yang diajarkan para ulama’ maupun do’a yang diajarkan langsung oleh para nabi dan rosul melalui Al-Qur’an.

Sama halnya do’a Nabi Ayyub Alaihi Salam, terdapat beberapa lafadz do’a yang pernah dipanjatkan Nabi Ayyub semasa hidupnya dalam menjalani tugas dari Allah.

Berikut inilah bacaan do’a-do’a Nabi Ayyub beserta kisah yang melatarbelakangi timbulnya do’a tersebut, simak ulasan dibawah ini.

Sekilas Kisah Nabi Ayyub Saat Menderita Penyakit

Sekilas Kisah Nabi Ayyub Saat Menderita Penyakit

Hampir semua umat manusia pernah didatangkan ujian dan cobaan dari Allah berupa penyakit, baik mereka yang berusia muda maupun tua.

Baik itu diberikan pada orang kaya maupun orang miskin, semuanya sudah ditetapkan oleh Allah jauh sebelum bumi ini diciptakan.

Sebagaimana dengan sebuah kisah dari Nabi Ayyub yang masih memiliki keturunan darah Nabi Ibrahim Alaihi Salam.

Sebelum mengedap penyakit berat, hidup Nabi Ayyub diberikan banyak kenikmatan oleh Allah berupa 12 anak laki-laki, istri yang sholehah nan setia, mempunyai hewan ternak, serta dititipkan harta kekayaan yang melimpah ruah.

Dikisahkan pada saat itu, bahwa Allah SWT menguji nabi dengan mendatangkan sebuah penyakit kulit yang sangat mengerikan.

Memasuki umur 51 tahun, Nabi Ayyub menerima cobaan itu hingga berlangsung selama 18 tahun. Hari demi hari berganti, kondisi penyakitnya pun semakin parah.

Dari kulit kepala sampai ujung kakinya dilumuri nanah dan borok hingga menyebabkan rambut Nabi Ayyub rontok.

Tak hanya itu, ujian lainnya yang datang menghampiri Nabi Ayyub dalam satu waktu adalah satu persatu anak-anaknya pada jatuh sakit dan berujung meninggal dunia.

Kemudian, hewan ternak yang dimilikinya tak dapat menghasilkan lagi. Semua harta kekayaannya lenyap seketika hanya menyisakan seorang istri yang setia.

Keadaan Nabi Ayyub saat itu membuat warga sekitar menjauhi serta mengusir mereka berdua sebab adanya kekhawatiran akan penyakitnya yang mampu menularkan masyarakat.

Singkat cerita, Nabi Ayyub beserta istrinya yang sholehah diasingkan ke desa lain. Akan tetapi sayangnya tidak ada satupun desa yang mau menerima kehadiran mereka. Dikabarkan bahwasanya mereka berdua hidup di pinggiran negeri dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Mengingat kondisi nabi yang semakin parah, ulat-ulat yang muncul dan menggerogoti luka beliau kini mulai menyerang hati dan lidah yang merupakan tempat untuk ma’rifat dan mengingat (dzikir) kepada Allah.

Nabi begitu khawatir dengan kondisinya seperti itu dapat mengganggu atau bahkan menjadi penghalang baginya untuk berdzikir dan beribadah kepada Allah SWT.

Kesabarannya terlihat selama 18 tahun hidupnya harus menderita karena penyakit, Nabi Ayyub tidak pernah berputus asa dan juga beliau tidak pernah melontarkan keluh kesahnya.

Justru nabi sangat malu kepada Allah karena nikmat yang dirasakan sebelum jatuh sakit lebih lama temponya daripada jangka waktu penyakit yang dialami. Maka, tak henti-hentinya nabi bersimpuh kepada Allah dengan memanjatkan do’a dan munajat yang indah.

Lantas, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang menjawab do’a Nabi Ayyub dengan firman-Nya yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an pada surat Shad ayat 42 yang berbunyi :

اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

Yang artinya : “ Hentakkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum “. (Q. S. Shad [42]).

Mendengar jawaban dari Tuhannya, nabi langsung menjalani apa yang diperintahkan Allah SWT dan atas izin serta kehendak-Nya, penyakit Nabi Ayyub sembuh total tak meninggalkan bekas.

Kesembuhannya membuat keadaan nabi menjadi lebih baik dari 20 tahun silam, harta dan kekayaan yang sempat lenyap kini kembali dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya.

Begitulah kiranya cerita dari penyakit yang dialami Nabi Ayyub Alaihi Salam, terdapat pelajaran yang bisa kita ambil yaitu kesabaran merupakan kunci dari segala bentuk ujian dan cobaan.

Sejalan dengan bunyi dari mahfudzot yang berlafadzkan :

الصَّبْرُ يُعِيْنُ عَلىَ كُلِّ عَمَلٍ

Latinnya : “Ash-shobru Yu’iinu ‘Alaa Kulli ‘Amalin”.

Yang memiliki arti : “ Kesabaran itu menolong pada setiap pekerjaan “.

Bacaan Do’a Nabi Ayyub

Bacaan Do’a Nabi Ayyub

Adapun bacaan dan lafadz yang dilontarkan nabi ketika meminta pertolongan dari Allah atas kesembuhan penyakit yang dialaminya.

Inilah bacaan do’a Nabi Ayyub :

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Dengan tulisan latinnya berupa : “Annii Massaniyadh-dhurru Wa Anta Arhamur Rohimin”.

Arti : “ (Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang “.

Do’a ini merupakan petikan dari sebuah surat yang ada dalam Al-Qur’an yaitu surat Al-Anbiya’ ayat 83 :

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Yang memiliki arti : “ Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang “. (Q. S. Al-Anbiya’ [83]).

Dalil Mengenai Kesabaran Nabi Ayyub Ketika Mendapat Ujian Dan Cobaan

Dalil Mengenai Kesabaran Nabi Ayyub Ketika Mendapat Ujian Dan Cobaan

Melihat dari percikan kisah yang dialami Nabi Ayyub, kita jadi tahu bahwa kesabaran itu mampu menuai hasil yang baik.

Karena pada hakikatnya, seberat apapun masalah, sebesar apapun ujian yang mendatangi, semua itu sudah ditentukan oleh Tuhan Robbul ‘Alamin.

Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang memiliki sifat Yang Maha Mengetahui, tidak akan mungkin menurunkan cobaan diluar kemampuan manusia itu.

Jadi, pentingnya memainkan rasa keimanan yang tinggi dan kesabaran hati yang luas dalam menghadapi segala macam dan bentuk ujian.

Sebagaimana kesabaran Nabi Ayyub yang telah diabadikan dalam Al-Qur’an :

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya : “ Maka Kami kabulkan (doa) nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami “. (Q.S. Al-Anbiya [84]).

Penutup

Dengan adanya artikel agama mengenai do’a Nabi Ayyub ini, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat yang baik. Dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada kalian yang telah membaca artikel ini hingga selesai, dan sampai bertemu di pembahasan berikutnya.

Baca Juga Artikel Lainnya:

Artikel Terkait