Melalui Aplikasi KUMA, UMKM Makanan Bisa Berjaya
Mahasiswa Departemen Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil mengembangkan aplikasi untuk membantu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Aplikasi yang diberi nama KUMA ini diluncurkan Jumat (26/4/2019). Aplikasi ini merupakan sebuah wadah yang bisa menghubungkan UMKM dengan konsumen. Sehingga penjualan produk UMKM bisa bertambah.
Aplikasi ini diharapkan mampu mengembangkan UMKM yang merupakan sektor padat karya yang bisa menyerap banyak tenaga kerja. Hampir di setiap acara mulai dari pernikahan, kantoran, arisan, acara kampus, dan lainnya tentunya membutuhkan konsumsi makanan dan minuman. Sehingga kebutuhan terhadap UMKM untuk makanan dan minuman sangatlah besar.
Namun selama ini, pihak penyelenggara acara masih sering kesulitan dalam mencari UMKM yang dibutuhkan. Pasalnya, belum ada marketplace yang menampung UMKM yang praktis. Sehingga dibutuhkan sebuah platform yang dapat mempertemukan si penyelenggara acara dengan pihak UMKM yang dibutuhkan.
Tiga mahasiswa Departemen Informatika ITS John Harison, Cornelia Natasha, dan Ivander William menciptakan aplikasi yang bertujuan untuk menghubungkan UMKM dengan para konsumen.
KUMA sendiri merupakan akronim dari Kumpulan Makanan, aplikasi ini didesain untuk memudahkan UMKM dalam pencarian informasi guna mengisi lapak dalam suatu acara, dan memudahkan konsumen mencari informasi pemesanan makanan untuk skala kecil maupun besar.
Ivander William, salah satu anggota tim penggagas KUMA menuturkan, dalam aplikasi ini tersedia dua menu yang dapat digunakan. Pertama ada menu merchant atau penjual makanan minuman yang dalam hal ini adalah UMKM, dan yang kedua adalah menu event.
Merchant sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu merchant yang berminat mengisi lapak pada sebuah acara, dan merchant yang hanya menjadi penyedia jasa catering saja. Perbedaan dua merchant ini akan berhubungan dengan menu selanjutnya, yaitu menu event bagi konsumen yang hendak menggelar acara.
Pada menu event, lanjutnya, pengguna dapat mendaftarkan acaranya dalam KUMA dengan maksud mencari UMKM yang bersedia menjadi tenant dalam acara tersebut. Pembuat event bisa memasukkan foto dari acara, deskripsi dari acara, dan juga harga untuk merchant-merchant yang ingin menjadi tenant di acara tersebut. “Setelah itu, penyelenggara acara dengan pihak UMKM akan melakukan komunikasi untuk mengatur perjanjian mereka hingga deal,” kata dia.
Bagi konsumen yang tidak memerlukan tenant dan hanya membutuhkan produk makanan dan atau minumannya saja, pengguna juga dapat mencari UMKM yang menawarkan produknya dengan cara mencari nama toko atau nama produk yang dicari. Maka konsumen akan menemukan macam-macam produk yang diunggah oleh para merchant. Sehingga dengan aplikasi KUMA ini pengguna dapat memiliki tiga opsi peran yaitu pembeli, merchant, dan pembuat acara.
Untuk saat ini, aplikasi KUMA masih dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Penambahan fitur lain seperti obrolan hingga regulasi pendaftaran menjadi merchant masih akan dibenahi dan diperbaharui. Sehingga aplikasi KUMA ini selain praktis, juga terjamin keamanan dari penggunanya.
sumber : https://daerah.sindonews.com/artikel/jatim/9975/melalui-aplikasi-kuma-umkm-makanan-bisa-berjaya