• BERANDA
  • Tentang Koperasi
    • Profil diskop
    • struktur organisasi
    • Data Pegawai
    • Tugas dan Fungsi
      • KEPALA DINAS
      • SEKRETARIAT
        • UMUM
      • Kepala Bidang Usaha
        • Kepala Seksi Usaha Dkk
      • Kepala Bidang Kelembagaan
        • Kepala Seksi Kelembagaan
      • Kepala Bidang UMKM
        • Kepala Seksi umkm dkk
      • Kepala Seksi Pengawasan dll
        • Kepala Bidang Pengawasan
      • Kepala UPTD
        • Kepala Seksi UPTD
  • Berita & Informasi
    • Berita & Informasi Umum
    • Berita & Informasi Sulsel
    • Gallery Foto
  • PRODUK UMKM
  • Download
    • Download
Punya pertanyaan ?
(0411) 853991
Login

Login with your site account

Lost your password?

English
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan
  • BERANDA
  • Tentang Koperasi
    • Profil diskop
    • struktur organisasi
    • Data Pegawai
    • Tugas dan Fungsi
      • KEPALA DINAS
      • SEKRETARIAT
        • UMUM
      • Kepala Bidang Usaha
        • Kepala Seksi Usaha Dkk
      • Kepala Bidang Kelembagaan
        • Kepala Seksi Kelembagaan
      • Kepala Bidang UMKM
        • Kepala Seksi umkm dkk
      • Kepala Seksi Pengawasan dll
        • Kepala Bidang Pengawasan
      • Kepala UPTD
        • Kepala Seksi UPTD
  • Berita & Informasi
    • Berita & Informasi Umum
    • Berita & Informasi Sulsel
    • Gallery Foto
  • PRODUK UMKM
  • Download
    • Download

umum

  • Home
  • Blog
  • umum
  • Jumlah Wirausaha Masih Minim

Jumlah Wirausaha Masih Minim

  • Posted by pantailosari
  • Categories umum
  • Date November 11, 2019

Kementerian Koperasi dan UMKM mencatat jumlah wirausaha Indonesia masih rendah. Saat ini diperkirakan jumlah pengusaha Indonesia baru mencapai 3,1 persen. Sementara itu, untuk menjadi negara yang maju diperlukan pengusaha sebanyak 14 persen dari rasio penduduk.

Memang semangat kewirausahaan bangsa Indonesia masih berada pada tahap yang rendah. Hal itu terlihat dari beberapa indikator tentang kewirausahaan. Dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2017, peringkat kewirausahaan Indonesia masih di ranking 90 dari 137 negara. Di tingkat Asia Pasifik, peringkat Indonesia ke-16 dari 24 negara.

Jadi jika ingin menjadi negara besar yang kuat fundamental ekonominya, jumlah wirausaha Indonesia perlu digenjot. Perguruan tinggi sebagai lembaga yang bertugas mencetak sumber daya manusia unggul, harus terlibat aktif menghasilkan lulusan berjiwa entrepreneur. Itu sebabnya pendidikan vokasi sangat penting sesuai arahan Presiden Jokowi.

Hasil survei Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyebutkan, dari 5 juta mahasiswa di Indonesia, 83 persen di antaranya bercita-cita menjadi karyawan, 4 persen menjadi wiraswasta, dan selebihnya menjadi anggota LSM dan politisi.Fakta itu memprihatinkan di tengah gencarnya era persaingan yang justru mengharuskan Indonesia memiliki lebih banyak wirausaha untuk menopang perekonomian nasional.

Jadi perlu gerakan yang radikal agar keinginan menjadi wirausaha dijadikan kesadaran nasional agar Indonesia mampu membangun bangsanya semakin cerdas dan berdaya saing. Hal itu bisa dimulai dari sejak bangku kuliah.

Perguruan tinggi harus mengubah orientasi dari mencari ijazah menjadi fokus terhadap ilmu dan menciptakan lapangan kerja. Ini menyangkut mindset yang perlu diubah sejak dini.

Diperlukan kolaborasi seluruh elemen bangsa, karena pertumbuhan ini hanya akan dapat dicapai manakala semua stakeholder bergerak. Dalam pengembangan daya saing industri nasional, diperlukan penyiapan kompetensi SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha saat ini.

Sekarang bukan lagi saatnya berpikir bagaimana mencari pekerjaan, tetapi bagaimana caranya menciptakan lapangan pekerjaan. Apalagi di era pasar bebas, mau tidak mau, suka tidak suka, Indonesia harus mempunyai daya saing tinggi jika tidak ingin terpinggirkan. Sudah saatnya mahasiswa menyadari negara masih membutuhkan banyak pengusaha untuk turut menyejahterakan masyarakat, di tengah tekanan ekonomi global.

Beberapa usaha yang patut dicoba seorang mahasiswa seperti membuka warung sup buah, waralaba, jualan pulsa, jualan buku, jasa pengetikan, dan jualan ATK (alat tulis kantor). Di era gadget seperti sekarang, di era semua serba digital, bisa membuka online shop. Tidak harus dengan website, karena jejaring sosial bisa dimanfaatkan. Jika semangat wirausaha dimulai sejak mahasiswa, maka keinginan menjadi pengusaha akan semakin besar.

Pemerintah mesti menanamkan bibitnya sejak dini dan saat memasuki bangku kuliah sudah bisa memulai bisnis sendiri meski skala kecil. Pengaderan pengusaha sebaiknya diintensifkan dan melakukan pendampingan, baik dari permodalan dan pengembangan keahlian.(**)

SUMBER : https://hariansib.com/Tajuk-Rencana/Jumlah-Wirausaha-Masih-Minim#.X4HBkwQ5RQI.whatsapp

  • Share:
author avatar
pantailosari

Previous post

Menteri Teten Ajak UKM Bersinergi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
November 11, 2019

Next post

Jokowi Minta Bunga KUR Diturunkan Lagi
November 11, 2019

You may also like

IMG-20220131-WA0027-768×582
Tiba di Sulsel, Wapres Disambut Andi Sudirman
31 January, 2022
77563-bulukumba
Soeharto Pesan 22 Kapal di Bulukumba Untuk Operasi Militer Papua
18 September, 2021
22 October, 2020

Pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terkena pandemi Covid-19. Salah satu program bantuan itu adalah Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan ke masing-masing pengusaha mikro …

Search

Categories

  • berita
  • umum

Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Sulawesi Selatan by Tim IT DISKOP SULSEL.

Login with your site account

Lost your password?