Dua Koperasi dari Toraja Masuk Jajaran 100 Koperasi Besar di Indonesia
Dua koperasi dari Toraja, masing-masing Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Balo’ Toraja dan Koperasi Kredit (Kopdit/CU) Sauan Sibarrung, masuk kategori 100 koperasi besar di Indonesia tahun 2017.
Pengumuman 100 koperasi besar di Indonesia, yang kemudian dipublikasikan dalam bentuk buku ini dilakukan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di Auditorium Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin, 30 Oktober 2017.
Dari Sulawesi Selatan, selain KSP Balo’ Toraja dan Kopdit Sauan Sibarrung, masih ada tiga koperasi lain yang masuk daftar 100 koperasi besar di Indonesia. Ketiga koperasi tersebut, masing-masing KSP Berkat Bulukumba, KSP Bhakti Huria Makassar, dan Kospermindo Makassar.
Pengamat Koperasi dan penulis buku 100 Koperasi Besar Indonesia 2017, Irsyad Muchtar, menyatakan ada beberapa kriteria dalam mementukan 100 koperasi besar Indonesia. Pertama berdasarkan bangunan fisik koperasi, managemen, penerapan teknologi dan informatika, CSR, serta mengacu kepada peraturan Menteri Koperasi nomor 7 tahun 2011. Dalam peraturan tersebut dikatakan kriteria koperasi besar adalah apabila dia memiliki aset minimal Rp 10 miliar, omzet minimal Rp 50 miliar, serta setidaknya punya 1.000 anggota.
“Berdasarkan penilaian saya di lapangan banyak sekali koperasi melebihi kriteria koperasi besar itu, bahksan sampai punya aset Rp 7 triliun. Sesuai peraturan menteri tersebut terdapat 200 koperasi yang memenuhi syarat,” ungkap Irsyad usai peluncuran 100 Koperasi Besar Indonesia 2017 di Jakarta.
Setelah data terhimpun, Irsyad menyerahkan data tersebut untuk dinilai oleh pihak Kemenkop UKM dipimpin oleh Deputi Kelembagaan Kemenkop UKM Meliadi Sembiring, pihak akademisi diwakili oleh Indra Fahmi dari IKOPIN, serta penilai lapangan dilakukan oleh Pengamat Asosiasi Kader Sosio Ekonomi Strategis (Akses) Suroto.