Pengusaha Milenial Harus Punya Niat, Keberanian dan Kreativitas
Kepala Dinas UKM dan Koperasi Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Malik Faisal mengatakan pengusaha Usaha Kecil Menangah (UKM) kini sudah mulai banyak bermunculan dari kalangan milenial.
Ia sampaikan hal itu saat menjadi narasumber pada acara diskusi virtual Tribun Business Forum dengan tema “Inspirasi bisnis milenial Makassar” pada Kamis (11/6/2020) sore.
“Pelaku UKM kita itu adalah 1,1 juta. Kalau saya liat yang baru 70 persen adalah milenial dengan asumsi umurnya dibawah 30 tahun,” katanya.
Hal ini terjadi karena pelaku UKM telah menjadikan bisnis sebagai sumber pendapatan utama.
Wajar saja, lanjut Abdul Malik mengingat bisnis yang dikembangkan kaum milenial adalah rintisan, sehingga dalam prosesnya kedepan butuh langkah demi langkah demi mencapai kesuksesan.
“Yang paling penting itu adalah niat menjalankan bisnis yang dirintis itu. Tanamkan mindset harus punya manajemen produksi, distribusi, dan pemasaran yang baik, “ tambahnya.
Lalu dikolaborasikan dengan kreativitas serta inovasi dalam memasarkan tiap produk yang dibuat.
Tak peduli itu produk fesyen atau kuliner.
Tujuannya agar dapat membuat orang menjadi tertarik dan tidak menutup kemungkinan menjadi pelanggan tetap terhadap produk yang dihasilkan tersebut.
Dalam artian, jika produk telah mempunyai kepercayaan dari konsumen maka akan mendapatkan pengakuan.
Faktor ini juga mempunyai korelasi dengan pemodal, dalam hal ini misalnya pihak perbankan.
Setiap pelaku usaha tentu saja harus mempunyai modal dalam menjalankan usahanya, apalagi jika berencana ekspansi bisnis.
“Untuk ekspansi maka, harus bisa tambah modal.
Caranya yakni, harus ada personal garansi kepada pemilik modal, usaha kita menjadi garansi,” sambungnya.
Adapun pemerintah, kata dia juga ikut berperan membantu para pelaku UKM, hanaya saja lebih cenderung ke arah kebijakan serta pembimbing.
Menurutnya, tantangan pelaku UKM sekarang adalah produk impor dari luar negeri.
Produk impor itu tentu saja menjadi pesaing utama produk lokal buatan UKM dalam negeri. Agar dapat bertahan, maka dibutuhkkan lebih banyak kreativitas.
Abdul Malik juga menambahkan kalau pemerintah melalui Dinas Koperasi dan UKM juga telah memiliki South Sulawesi Creative Hub (SSCH).
SSCH adalah program pemerintah sebagai wadah belajar wirausaha untuk anak muda.
“Saat ini pembangunan sudah 28 persen. Dan kita target 2021 sudah selesai. Dalam SSCH ini ada banyak sarana dan prasarana yang mendukung wirausaha seperti ada konsultasi bisnis, ada berbagai teknologi dan program yang mendukung wirausaha,” katanya.
Selain itu pihaknya juga punya program mencetak enterpreneur kelas dunia. Caranya dengan mempersiapkan calon pengusaha di usia dini.
“Banyak pertanyaan kenapa masih balita sudah disiapkan? Kami memang sudah merangsang anak balita sehingga sudah kita ajarkan sudah mempunyai jiwa wirausaha. Jadi kami sampaikan kepada orang tuanya supaya menjadikan balita itu sebagai investasi paling berharga,” katanya.
Jika anak-anak berhasil kelak sebagai seorang pengusaha, tentu saja berefek ke orang tuanya. “Kalau anaknya berhasil maka akan bagus ke depannya. Anda butuh apa, anda mau kemana, anak-anak itu bisa memfasilitasi kita,” katanya. (*)
sumber : https://makassar.tribunnews.com/2020/06/11/pengusaha-milenial-harus-punya-niat-keberanian-dan-kreativitas