• BERANDA
  • Tentang Koperasi
    • Profil diskop
    • struktur organisasi
    • Data Pegawai
    • Tugas dan Fungsi
      • KEPALA DINAS
      • SEKRETARIAT
        • UMUM
      • Kepala Bidang Usaha
        • Kepala Seksi Usaha Dkk
      • Kepala Bidang Kelembagaan
        • Kepala Seksi Kelembagaan
      • Kepala Bidang UMKM
        • Kepala Seksi umkm dkk
      • Kepala Seksi Pengawasan dll
        • Kepala Bidang Pengawasan
      • Kepala UPTD
        • Kepala Seksi UPTD
  • Berita & Informasi
    • Berita & Informasi Umum
    • Berita & Informasi Sulsel
    • Gallery Foto
  • PRODUK UMKM
  • Download
    • Download
Punya pertanyaan ?
(0411) 853991
Login

Login with your site account

Lost your password?

English
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan
  • BERANDA
  • Tentang Koperasi
    • Profil diskop
    • struktur organisasi
    • Data Pegawai
    • Tugas dan Fungsi
      • KEPALA DINAS
      • SEKRETARIAT
        • UMUM
      • Kepala Bidang Usaha
        • Kepala Seksi Usaha Dkk
      • Kepala Bidang Kelembagaan
        • Kepala Seksi Kelembagaan
      • Kepala Bidang UMKM
        • Kepala Seksi umkm dkk
      • Kepala Seksi Pengawasan dll
        • Kepala Bidang Pengawasan
      • Kepala UPTD
        • Kepala Seksi UPTD
  • Berita & Informasi
    • Berita & Informasi Umum
    • Berita & Informasi Sulsel
    • Gallery Foto
  • PRODUK UMKM
  • Download
    • Download

umum

  • Home
  • Blog
  • umum
  • Kemenkop UKM Dukung Peternak Sapi Bangun Industri Pupuk dan Gas

Kemenkop UKM Dukung Peternak Sapi Bangun Industri Pupuk dan Gas

  • Posted by pantailosari
  • Categories umum
  • Date May 17, 2019

Dampak negatif dari merebaknya kotoran sapi di Kabupaten Kuningan, khususnya di wilayah Sentra Sapi Perah Kecamatan Cigugur, sudah sangat mengkhawatirkan dan meresahkan. Bahkan, bila tak segera diatasi bisa berujung pada krisis sosial antara peternak sapi dengan masyarakat sekitar.

“Oleh karena itu, saya mendorong koperasi peternak sapi dan koperasi susu yang ada di Kuningan untuk membangun pabrik pupuk dan gas berbasis kotoran sapi”, kata Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik, pada acara sosialisasi pola kemitraan usaha rantai nilai/pasok antara KUMKM dengan usaha besar, di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (15/5).

Untuk membangun industri pupuk dan gas berbasis kotoran hewan tersebut, Damanik mengajak beberapa stakeholder lain dari pihak usaha besar, seperti PT Pupuk Indonesia (holding), PT Petrokimia Gresik, dan PT Pupuk Kujang, untuk bermitra dengan pelaku koperasi peternak dan susu di Kuningan.

“Kita juga menggandeng Kemenristek Dikti dan Kementerian ESDM yang menyangkut teknologi pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk dan energi,” pungkas Damanik.

Damanik berharap kemitraan yang terjalin antara usaha besar dengan KUMKM ini sifatnya bisa saling memperkuat, saling menguntungkan, dan saling membesarkan.

“Bila sebelumnya kotoran sapi langsung dijadikan pupuk, sekarang diubah dulu menjadi sumber energi gas. Bila ingin menjadi sumber listrik, harus ada penambahan investasi pembelian genset,” imbuhnya.

Untuk mengubah menjadi energi gas, Damanik mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menggandeng Dinas ESDM Provinsi Jabar untuk menyediakan sebanyak 100 unit Digester, yaitu sebuah teknologi yang bisa mengubah kotoran sapi menjadi gas atau energi listrik.

“Dalam proses menjadi gas, Digester tetap menyisakan ampas kotoran yang nantinya akan diolah bersama Petrokimia menjadi pupuk organik. Tugas Pupuk Kujang adalah menampung dan memasarkan hasil gas dan pupuk dari Kuningan,” ucap Damanik.

Untuk mewujudkan kemitraan saling menguntungkan itu, Damanik meyakini Pemkab Kuningan dapat menyiapkan lahan yang dibutuhkan bagi pengembangan industri gas dan pupuk berbasis kotoran sapi di Kuningan.

Sementara itu, Bupati Kuningan Acep Purnama mengakui adanya polemik di tengah masyarakat terkait dengan belum tertata dengan baik pengaturan limbah kotoran sapi yang dihasilkan kurang lebih sekitar 8000 peternak sapi di seluruh Kuningan.

“Limbah kotoran sapi dianggap mencemarkan lingkungan dan menghasilkan bau menyengat tak sedap. Banyak komplain datang dari wisatawan. Lebih dari itu, di hilir banyak kolam ikan dan sawah yang juga terkena dampak,” ungkap Bupati Kuningan.

Maka, Acep menyambut baik solusi yang ditawarkan Kemenkop dan UKM dengan memanfaatkan dan membangun potensi dari limbah kotoran sapi.

“Saya yakin kita dapat menyelesaikan kotoran sapi sebagai masalah sosial menjadi sebuah potensi ekonomi yang besar,” tandas Acep.

Dalam kesempatan yang sama, Pengurus KSU Karya Nugraha Jaya Iding Karnadi menyebutkan bahwa kisruh kotoran sapi bisa terjadi karena lokasi peternakan yang berada di tengah masyarakat.

“Hampir semua peternak sapi anggota KSU Karya Nugraha yang jumlahnya sekitar 1000 peternak itu hanya memiliki lahan untuk kandang, tanpa ada untuk pengolahan limbah kotoran sapi,” kata Iding seraya menyatakan bahwa anggota koperasinya mampu memproduksi 33 ton susu perhari, dimana 90% hasilnya ditampung usaha besar seperti Ultra Jaya dan Diamond.

Seharusnya, lanjut Iding, ada semacam kolam penampungan dan penyaringan, sehingga saat mengalir ke sungai sudah tidak membawa ampas dan bau menyengat.

“Solusi efektif lainnya adalah mengubah kotoran sapi menjadi biogas dan pupuk organik,” tukas Iding.

Solusi efektif lainnya, kata Iding, adalah relokasi seluruh peternak sapi di wilayah Kecamatan Cigugur ke wilayah lain yang jauh dari pemukiman.

“Solusi lahannya bisa dipikirkan bersama antara Pemkab Kuningan dengan pemerintah desa,” pungkas Iding.

sumber : https://mnews.co.id/read/berita-lainnya/kemenkop-ukm-dukung-peternak-sapi-bangun-industri-pupuk-dan-gas/

  • Share:
author avatar
pantailosari

Previous post

Jangan Remehkan Koperasi, Wadah Usaha dengan Lompatan Besar
May 17, 2019

Next post

Kemenkop UKM dan Gojek Kerja Sama Gagas Pelatihan Kewirausahaan
May 20, 2019

You may also like

IMG-20220131-WA0027-768×582
Tiba di Sulsel, Wapres Disambut Andi Sudirman
31 January, 2022
77563-bulukumba
Soeharto Pesan 22 Kapal di Bulukumba Untuk Operasi Militer Papua
18 September, 2021
22 October, 2020

Pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terkena pandemi Covid-19. Salah satu program bantuan itu adalah Bantuan Presiden (Banpres) Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diberikan ke masing-masing pengusaha mikro …

Search

Categories

  • berita
  • umum

Dinas Koperasi & UMKM Provinsi Sulawesi Selatan by Tim IT DISKOP SULSEL.

Login with your site account

Lost your password?