Dorong Peningkatan Kualitas Koperasi dan Produk UMKM, Diskop Sulsel Belajar ke Jatim
Upaya mendorong peningkatan kualitas maupun produk koperasi dan UMKM di Provinsi Sulsel masih mengalami beberapa kendala. Mulai dari keterbatasan tenaga tenaga pengawas atau penilai yang harus tersetrifikasi, keterbatasan anggaran, hingga mindset sebagian para pelaku UMKM yang masih beranggapan bantuan pembinaan harus berbentuk dana atau anggaran.
“Kendala kita di Sulsel itu masih banyak sekali. Makanya kemarin kita belajar ke Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk melihat dan mencari tahu seperti apa pola dan formulasi yang mereka terapkan disana dalam melakukan pembinaan dan pengawasan,” kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pemeriksaan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel, Duryatsyah, Selasa (18/12/2018).
Menurut dia, Provinsi Jatim dipilih mengingat disana perkembangan dan kualitas dari koperasi dan UMKM bisa dikatakan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.
Dari hasil kunjungan ke Jatim tersebut, kata dia, ada beberapa program atau pola pembinaan yang kedepan rencananya juga akan coba diterapkan di Sulsel, seperti klinik koperasi dan UMKM, fasilitasi untuk produk UMKM yang siap ekspor dengan menyiapkan cooperative trading house atau rumah dagang koperasi, hingga melakukan pemeriksaan khusus, dengan bedah koperasi (adopsi kegiatan kementerian).
“Beberapa program dan pola pembinaan itu sepertinya bisa menjadi salah satu solusi dalam upaya mendorong peningkatan kualitas koperasi dan UMKM kita di Sulsel. Tentunya kita sesuai juga dengan anggaran yang kita miliki,” ujarnya.
Ia menambahkan, selain melihat dan mencari tahu seperti apa pola dan formulasi yang diterapkan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim dalam melakukan pembinaan dan pengawasan, dalam kunjungan tersebut pihaknya juga melakukan kunjungan ke sentra pengrajin kulit di Kabupaten Sidoarjo dan beberapa sentra atau pusat pemasaran oleh-oleh khas Jatim di Surabaya.
Baca Juga : Naikkan Level UMKM, Diskop Sulsel Lakukan Pendekatan 3Go
“Itu dilakukan untuk mencari pembanding sekaligus menjajaki potensi pasar di Jatim untuk produk UMKM asal Sulsel,”