Ciptakan Pengusaha Muda, Diskop dan UKM Sulsel Sasar Mahasiswa
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, melalui Dinas Koperasi dan UKM terus berupaya dalam mencetak wirausahawan atau entrepeneur baru, sebagai penggerak perekonomian di Sulsel.
Salah satunya dengan menyasar mahasiswa perguruan tinggi, dengan memberikan program-program pelatihan. Tahun ini, melalui program Kementerian Koperasi dan UKM RI, Diskop dan UKM Sulsel menyertakan mahasiswa dari empat universitas, sebagai pilot project dalam menciptakan enterpreneur muda.
“Melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI, mulai tahun ini mencanangkan ‘Gerakan Mahasiswa Pengusaha’, dan sudah bekerjasama dengan 59 universitas di 9 provinsi di Indonesia, Salah satunya Sulsel,” ungkap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Abdul Malik Faisal kepada Rakyatku.com.
Adapun empat universitas yang menjadi pilot project di Sulsel, yakni Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Muhammadiyah (Unismuh), STIE Amkop, dan STIE Nobel.
Malik menjelaskan, pihaknya menyasar perguruan tinggi swasta, karena menurutnya perguruan tinggi negeri telah memiliki ruang sendiri untuk pelatihan seperti ini.”Kita mau sasar terlebih dahulu swasta besar (perguruan tinggi). Tentunya dengan respon positif dari pihak perguruan tingginya. Kenapa swasta? Karena negeri rata-rata sudah punya incubator, ada tempat pelatihan nya sendiri, jadi yang kita masuki swasta,” jelas Malik.
Adapun dampak jangka panjang dari program “Gerakan Mahasiswa Pengusaha” ini, lanjut Malik, akan menekan angka sarjana atau intelek pengangguran di Indonesia, termasuk Sulsel. Berdasarkan fakta saat ini perguruan tinggi terus menelorkan sarjana-sarjana pencari kerja. Hal ini yang ingin ditekan oleh pemerintah dengan berupaya menghadirkan pengusaha-pengusaha muda melalui mahasiswa.
“Nanti outcame nya adalah universitas atau perguruan tinggi tidak lagi menciptakan sarjana atau intelektual pengangguran. Sekarang kan fakta bahwa sarjana-sarjana yang diciptakan yang tidak punya kerja. Selesai kuliahnya baru tangannya di bawah cari kerja. Ini sekarang kita mau ciptakan mahasiswa pada saat dia sarjana tangannya sudah di atas, sudah memiliki mata pencaharian, sudah punya pekerjaan. Itu yang kita pelan-pelan upayakan,” jelasnya.